1.
Sambungan muai, susut,
lenting dan pelaksanaan;
Sambungan muai adalah sambungan yang
berfungsi untuk menyiapkan ruang muai pada perkerasan, sehingga mencegah
terjadinya tegangan tekan yang akan menyebabkan perkerasan tertekuk. Juga
berfungsi untuk mengimbangi muai akibat perbedaaan umur beton (baik yang baru
dicor, maupun yang sudah lama)
2.
Batang dowel dan tie
bar;
Dowel merupakan sambungan berupa baja
polos lurus yang dipasang pada setiap sambungan melintang dalam perkerasan kaku
dan komposit. Fungsinya untuk menyalurkan beban sehingga pelat beton yang
berdampingan tidak mengalami penurunan yang berbeda.
Tie bar merupakan sambungan berupa baja
ulir yang dipasang pada setiap sambungan memanjang dalam perkerasan kaku dan
komposit. Fungsinya untuk mengunci pergerakan plat beton, sehingga pelat tidak
bergerak horizontal.
3.
Bond breaker dan thermoplastic;
Bond breaker adalah suatu bahan atau
material untuk menghindari terjadinya kelekatan atau friksi antara lapisan
pondasi bawah dengan pelat beton,friksi antara sealant dan sambungan sehingga
dapat menerima beban secara merata yg dpikul oleh pelat yg diteruskan ke pondasi
bawah,dan beban yang diterima merata sampai pondasi bawah maka mngakibtakan
meminimalisir keretakan yg terjadi di pelat beton. Pada kasus lain bond apabila
pada suatu jalan sudah terjadi keretakan, sebelum bertambah parah dilapisi oleh
overlay baru dan bond breaker berfungsi sebagai pemisah antara overlay lama
(eksisting) supaya tidak menjalar ke overlay baru. Umumnya bond breaker ini
terbuat dari bahan plastik tipis, yang mana pada pemasangan plastik harus
dihindari adanya rongga udara dibawah plastik yang akan menyebabkan sambungan yang tidak merata.
Thermoplastic adalah sifat kimiawi dari
suatu bahan , pada perkerasan kaku, istilah thermoplastic digunakan pada sifat
bahan pengisi yang akan digunakan sebagai pengisi pada celah sambungan antar
pelat beton. yang mana artinya bahan akan menjadi keras atau
lebih kental jika temperatur berkurang dan akan lunak atau cair bila temperatur
bertambah
4.
Sliding devices dan load transfer devices.
Point.1
pengertian Sliding Devices dan Load
transfer devices sliding device merupakan sarana gerakan
kembang susut dari beton/ untuk memberikan kebebasan pergeseran. load transfer
device merupakan sarana untuk memikul beban
yang didistribusikan dari roda lalu lintas yang melalui celah sambungan melintang beton.
Point.2
Kapan istilah Sliding Devices dan Load
transfer devices digunakan
Sliding devices dan load transfer devices digunakan pada saat untuk perkerasan beton bersambung tanpa tulangan, pengukuran nilai load transfer pada sambungan dilakukan pada sisi luar jejak roda sebagai representatif sambungan melintang dan pada temperatur lingkungan lebih kecil dari 80F (27 C). Penempatan pelat beban dilakukan pada satu sisi dari sambungan dengan tepi pelat menyentuh sambungan.
Sliding devices dan load transfer devices digunakan pada saat untuk perkerasan beton bersambung tanpa tulangan, pengukuran nilai load transfer pada sambungan dilakukan pada sisi luar jejak roda sebagai representatif sambungan melintang dan pada temperatur lingkungan lebih kecil dari 80F (27 C). Penempatan pelat beban dilakukan pada satu sisi dari sambungan dengan tepi pelat menyentuh sambungan.
Kenapa istilah Sliding Devices dan Load
transfer devices digunakan
Sliding devices dan load transfer devices harus digunakan dalam perkerasan, dikarenakan untuk memperoleh nilai lendutan pada titik pengujian di tengah pelat dan pada sambungan yang merupakan gambaran dari penyebaran beban yang diterima setiap sambungan pelat tersebut. Jika nilai load transfer yang diperoleh mendekati 100 %, berarti penyebaran beban dari sambungan tersebut bagus, tetapi jika nilainya lebih kecil maka penyebaran beban pada sambungan jelek (AASHTO ’93). Kadang-kadang pelat beton didisain tanpa dowel, maka dalam hal ini fungsi load transfer dialihkan kepada improvement subgrade
Sliding devices dan load transfer devices harus digunakan dalam perkerasan, dikarenakan untuk memperoleh nilai lendutan pada titik pengujian di tengah pelat dan pada sambungan yang merupakan gambaran dari penyebaran beban yang diterima setiap sambungan pelat tersebut. Jika nilai load transfer yang diperoleh mendekati 100 %, berarti penyebaran beban dari sambungan tersebut bagus, tetapi jika nilainya lebih kecil maka penyebaran beban pada sambungan jelek (AASHTO ’93). Kadang-kadang pelat beton didisain tanpa dowel, maka dalam hal ini fungsi load transfer dialihkan kepada improvement subgrade
Tidak ada komentar:
Posting Komentar